Kamis, 30 September 2021

Jurnal Teori Agensi

LANDASAN TEORI 2.1 Teori Agensi (Agency Theory) Agency theory merupakan implementasi dalam organisasi modern. Teori agensi menekankan pentingnya pemilik perusahaan (pemegang saham) menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga-tenaga profesional yang disebut agen yang lebih mengerti dalam menjalankan bisnis sehari-hari.

DEDDY KURNIAWANSYAH, TEORI AGENCY DALAM PEMIKIRAN ORGANISASI???????.... Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Airlangga Vol. 3. No. 2 (2018) 435-446 ISSN 2548-1401 (Print) ISSN 2548-4346 (Online) Teori Agensi Positif Peneliti positivist fokus pada.

2.1.1.1 Pengertian Teori Agensi (Agency Theory) Teori keagenan (agency theory) yaitu hubungan antara 2 pihak yang pertama pemilik (principal) dan yang kedua manajemen (agent). Teori agensi menyatakan bahwa apabila terdapat pemisahan antara pemilik sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen yang menjalankan perusahaan maka akan muncul permasalahan agensi, The agency theory tries to compose formal link between principal and agent or any intended parties within budget composition process. This theory imposes on achievement measurement design and reward provided for manager to act positively and or profitable for company in a whole. The theorem of agency theory never implements all situations.

LANDASAN TEORI 2.1. Teori Agensi Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan di dalam teori agensi (agency theory) bahwa perusahaan merupakan kumpulan kontrak (nexus of contract) antara pemilik sumber daya ekonomis (principal) dan manajer (agent) yang mengurus penggunaan dan pengendalian sumber daya tersebut.

KERANGKA TEORI 2.1. Teori Agensi (Agency Theory) Menurut Anthony dan Govindarajan (2010), teori agensi adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Teori agensi memiliki asumsi bahwa tiap-tiap individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent.;"