Sabtu, 18 September 2021

Cerita Rakyat Aceh Tamiang

Belakangan setelah Benua Tunu dikuasai Raja Tan Kuala sekitar tahun 1669 datang-lah Raja Po Nita bersama rombongan yang menggugat tentang silsilah bahwa beliau adalah keturunan Raja Muda Sedia (Raja Islam Tamiang yang pertama) dengan bukti menunjukkan surat dan sislsilah yang lengkap.Akibatnya terjadi perang saudara antara rakyat Tanjong Karang dengan yang mengakui Raja Tan Kuala sebagai Raja Tamiang dan rakyat di Benua Tunu mendukung Raja Penita ( Po Nita) sebagai Raja Tamiang.

Pada cerita rakyat pada umumnya, Gadjah mada menghilang karena menuju Nirwana (terbang ke surga akibat bertapa dan menjadi dewa) namun hal tersebut menurut pengalaman lisan leluhur Aceh Tamiang merupakan kedok dari pasukan Gadjah Mada untuk menjaga moral dan nama baik agar tetap tinggi dan tidak malu akibat gagalnya Gadjah Mada memenuhi sumpah.

Beberapa cerita rakyat dan legenda yang ada pada masyarakat Tamiang pun dijadikan petunjuk untuk menelusuri asal usul suku Tamiang ini. Salah satunya terdapat legenda yang mengisahkan bahwa nama Tamiang berasal dari nama salah satu gugusan pulau yang terletak di Riau, yang konon merupakan daerah asal nenek moyang mereka.

Hikayat atau Cerita cerita rakyat di banyak daerah di Indonesia menyangkut Maja Pahit banyak membingungkan, hampir semua Daerah termasuk di pulau jawa sendiri (Jawa barat) selalu punya cerita di mana mereka berhasil mengalahkan pasukan Majapahit (Gajah Mada)misalnya cerita suku Dayak, Makassar, Aceh tamiang , Minangkabau,dan Malaka.

Belakangan setelah Benua Tunu dikuasai Raja Tan Kuala sekitar tahun 1669 datang-lah Raja Po Nita bersama rombongan yang menggugat tentang silsilah bahwa beliau adalah keturunan Raja Muda Sedia (Raja Islam Tamiang yang pertama) dengan bukti menunjukkan surat dan sislsilah yang lengkap.Akibatnya terjadi perang saudara antara rakyat Tanjong Karang dengan yang mengakui Raja Tan Kuala sebagai Raja Tamiang dan rakyat di Benua Tunu mendukung Raja Penita ( Po Nita) sebagai Raja Tamiang.

29/04/2011 ÿú Tari ini merupakan tarian asal Kuala Simpang yang merupakan suku Tamiang , Kabupaten aceh Tamiang . Tarian ini diangkat dari cerita rakyat Tamiang , yang mengisahkan kehidupan seorang Raja yang bernasib kurang beruntung. Tukang Tenung meramalkan bahwa apabila Raja memiliki anak perempuan, maka kerajaan akan hancur. Oleh karena itu sang Raja berpesan pada sang Permaisuri, ?;"